BERITA
UST. SHOLEH, “RAMADHAN YANG DI RINDUKAN, FITRI YANG
DINANTIKAN”
MALANG, JCA MATSANEWA --Ramadhan merupakan bulan suci yang penuh hikmah dan keberkahan. Banyak sekali hal yang membuat bulan Ramadhan menjadi bulan yang mulia, di antaranya adalah bulan penghapus dosa dimana pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup, bulan yang penuh ampunan dan bulan dimana amal ibadah kita semua dilipatgandakan.
Saat
bulan Ramadhan, seluruh umat Islam di berbagai penjuru dunia melakukan ibadah
puasa atas bentuk perwujudan dari kepatuhan dan ketakwaan terhadap perintah
Allah dan Rasul-Nya.
Ramadhan kali ini, tim redaksi E-Buletin JCA
berkesempatan melakukan wawancara dengan Ustaz Sholeh, guru Bahasa Arab MTsN 1
Kota malang, pada 21 April 2022 pukul 09.00 WIB. Di UKS MTsN 1 Kota Malang.
Wawancara kali ini tim redaksi ingin mencari tahu makna Ramadhan dan Hari yang
Fitri bagi Ustaz Sholeh.
Apa
arti Ramadhan bagi Ust. Sholeh secara pribadi?
“Ramadhan
itu ngga bisa digambarkan, sesuatu yang dinanti dan dikangeni. Sesuatu yang
sangat istimewa. Jadi, kalau sudah membicarakan tentang Ramadhan sulitlah (dijelaskan) saking
istimewanya bulan Ramadhan itu.”
Di
Ramadhan tahun ini, apa sih hal yang paling berkesan bagi Ust. Sholeh?
“Saya rasa masih sama seperti Ramadhan tahun lalu.
Hanya saja saya secara pribadi berusaha memaksimalkan bulan Ramadhan tahun ini,
karena yaa… pasti tidak bisa dibedakan antara bulan-bulan yang lain dengan
bulan Ramadhan. Kan kita itu mengharap rahmatnya Allah, ampunannya Allah,
dibebaskan dari nerakanya Allah. Tapi menurut pak Sholeh, jika dibandingkan
dengan pak Sholeh seusia kalian dulu, gaungnya Ramadhan itu sudah tidak seperti
dulu lagi. Dulu itu Ramadhan betul-betul suci dan betul-betul khidmat. Dulu
nak, di jalan-jalan itu hampir tidak ada orang-orang dengan santainya makan,
minum, ataupun merokok di waktu puasa, saking menghormati bulan Ramadhan.
Sekarang itu sudah seperti biasa gitu, itu kalau ngomong yang tentang kasat
mata ya.”
Apakah
Ust. Sholeh merasa ada perbedaan antara Ramadhan tahun ini dengan Ramadhan tahun
kemarin?
“Saya rasa enggak ya, cuman tiap tahun itu kalau saya
pribadi, saya usahakan harus lebih baiklah daripada Ramadhan tahun lalu.”
Apa
hal yang Ust. Sholeh kangeni saat bulan Ramadhan?
“…yang jelas nak ya, yang dikangeni itu, jujur saja
kan kita jarang puasa, kalau Ramadhan puasa itu yang ditunggu ya itu,
sensasinya lapar puasa, ngantuk, tadarusan, ada tarawih, sensasinya itu
berbeda, jadi yang kita kangenin itu. Tapi tentunya yang lebih kita kangenkan
adalah dosa kita ini lho nak, bisa diampuni di bulan ini, goalnya itu di sana,
kalau saya pribadi itu.”
Apa
sih harapan Ust. Sholeh di Ramadhan tahun depan?
“…yang jelas, 1) buat saya sendiri keluarga sendiri,
dan tentunya temen-temen dan semuanya bisa ketemu dengan Ramadhan yang akan
datang, kan umur gak ada yang tahu to nak.”
Bagaimana
cara Ust. Sholeh dalam menyambut hari yang Fitri setelah bulan Ramadhan?
“Apa ya nak, gak ada sih. Kalau saya ya,
biasa-biasa aja malahan kalau mau ketemu lebaran itu. Soalnya kan ya harus
butuh banyak uang,” setelah tersenyum kecil, beliau melanjutkan, “apa yang
harus disiapkan, malah gak siap saja sebetulnya bertemu dengan lebaran itu,
karena kan harus nyangoni (memberi hadiah uang saku) banyak anak.” tutur beliau
sambil tertawa.”
Apa
saja yang disiapkan saat hari raya idul fitri nanti?
“Saya kalau untuk persiapan idul fitri ya… yang
terutama adalah anak-anak saya sih, ya pokoknya mereka seneng, ya gitu saja.
Kalau sesuatu yang pribadi ya tidak begitu mempersiapkan. Menurut saya gaungnya
itu malah lebih menunggu Ramadhan daripada idul fitri, kalau saya begitu.”
Kami
ingin meminta pesan-pesan Ust.Sholeh untuk Ramadhan tahun ini.
“Dunia semakin tua, usia kita tentunya semakin tua.
Artinya jatah hidup di dunia semakin berkurang. Mumpung kita diberi Ramadhan,
maksimalkan…maksimalkan! Pastikan…pastikan! Kita harus yakin dengan cara
memaksimalkan bulan Ramadhan ini, dan selepas bulan Ramadhan ini dosa kita
semuanya diampuni oleh Allah SWT. karena Rosulullah pernah berkata,
“Rugilah orang yang berjumpa
dengan bulan Ramadhan kemudian keluar dari bulan tersebut namun dosa-dosanya
tidak diampuni oleh Allah” (HR Tirmidzi)
Ini
bahaya nak,” lanjut beliau, “ada satu kisah terkait hadist ini ya nak, suatu
ketika Rasulullah itu ketika mau naik mimbar, orang-orang itu, Rasulullah
mengatakan aamiin…aamiin…aamiin, tiga kali. Kemudian sahabat bertanya, “Ya
Rasul, kenapa tadi ketika mau naik mimbar, jenengan
itu berkata aamiin tiga kali, padahal jenengan
itu tidak sedang berdoa, atau sedang berbincang dengan orang lain.” Dan
Rasulullah mengatakan bahwa tadi itu Malaikat Jibril datang kepada saya,
kemudian mengatakan, “Ya Rosul, ini ada satu berita dari Allah SWT, pertama,
barang siapa yang mendatangi bulan Ramadhan kemudian bulan Ramadhan lewat,
dosa-dosanya tidak diampuni oleh Allah SWT. maka orang yang seperti ini,
hendaklah dia itu orang yang dijauhkan dari rahmatnya Gusti Allah SWT. kemudia
Malaikat Jibril menyuruh nabi Muhammad untuk mengaminkan hal tersebut, dan
akhirnya beliau, nabi Muhammad, berkata Aamiin…aamiin…aamiin. Jadi orang-orang
yang tidak bisa memaksimalkan Ramadhan kemudian Ramadhan lewat, sedangkan
dosa-dosanya tidak diampuni oleh Allah SWT. itu orang yang rugi. Bahkan orang-orang yang seperti ini dijauhkan dari
Rahmatnya Allah SWT. dan yang mengaminkan Rasulullaah, bahaya! Itu dari saya. “
Semoga puasa tahun ini, puasa kita diterima Allah SWT.
dan diampuni segala dosa kita dan orang tua kita. Semoga kita di takdir bisa
berjumpa dibulan Ramadhan di tahun-tahun berikutnya, aamiin.
Reporter :
Zaskia Khanza Ramadhanti
Narasumber :
Mochammad Sholehuddin
Fotografer :
Mochammad Nurul Irtifak
Komentar
Posting Komentar