RESENSI BUKU
Resensi “Estungkara”, Buku yang Lahir di Bulan Ramadan
Judul : Estungkara
Penulis : Yoga Prasetya, dkk
Penerbit : Pustaka Sastra Matsanewa
Tahun
Terbit : 2022
Tebal
buku : 183 halaman
Buku Estungkara merupakan buku
yang ditulis oleh guru dan murid ekskul penulisan kreatif (EPIK). Ada 14
penulis cerpen dan 2 penulis puisi yang berkontribusi dalam buku ini. Mulai
dari Yoga Prasetya (guru EPIK), Nazifa Ufaira, hingga Nikeisha Devara. Buku ini
terbit atau lahir di bulan Ramadan 2022 dan sudah dicetak
berkali-kali.
Cerpen “Tragedi Valentine”
mengawali buku ini. Penulis menceritakan bahwa valentine merupakan hari yang
membawa masalah. Edi dalam cerpen tersebut menjadi tokoh utama yang merasakan
bahwa hari valentine benar-benar membawa masalah. Ada kejadian plot twist yang menutup cerpen tersebut.
Selanjutnya, ada cerpen
“Pengorbanan Sang Ratu” yang tersaji dalam buku ini. Kemudian, pembaca bisa
membaca cerpen menarik lainnya seperti “Stevia”, “Keputusan”, “Kesempatan”,
“Peri Mentega”, “Nasib Anak Dara Sulung”, “Sengkarut”, “Mencari Obat”, “Kisah
Kecil Seorang Gadis”, “Kucing Liar”, “Pahlawanku”, “Untuk Kina”, dan “Diary
Sang Amnesia”.Puisi berjudul “Cemas Tersaingi Mimpi” dan “Dekap Sunyi” menutup
buku ini dengan apik.
Estungkara merupakan kata dalam
Bahasa sansekerta yang artinya kesanggupan dalam menghadapi masalah. Dalam buku
ini, kebanyakan tokoh dalam cerita sedang menghadapi masalah di kehidupan
mereka. Mereka semua harus sanggup menghadapi masalah tersebut. Entah masalah
kecil atau besar.
Buku ini dibuat oleh penulis yang
punya jiwa muda. Cerita yang diangkat dapat relate
dengan kehidupan nyata. Sehingga, buku ini cocok untuk dibaca remaja yang
beranjak dewasa. Banyak amanat yang disampaiakan penulis melalui cerita yang
memotivasi. Salah satunya ialah kita harus sanggup menghadapi masalah yang
datang di kehidupan.
(Peresensi
buku: Anindya Irmaliya)
Komentar
Posting Komentar